Rabu, 06 Oktober 2010

Manajemen Resiko

MANAJEMEN RISIKO (Risk Management)
Dalam hidup kita selalu dikelilingi oleh berbagai risiko, baik risiko yang besar maupun risiko yang kecil.
Jika sebagai seorang karyawan/karyawati, pengusaha atau apapun profesinya, jika kita/suami/isteri/anak jatuh sakit dan
harus dirawat di rumah sakit untuk waktu yang cukup lama dan biaya medis yang mahal, apa yang terjadi jika situasi ini
datang kepada kita? atau jika kita adalah kepala keluarga yang saat ini membiayai kehidupan keluarga, apa yang terjadi
jika kita tidak dapat bekerja lagi untuk menghidupi keluarga?
Dalam menghadapi risiko, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Ada beberapa cara pengelolaan risiko yang
bisa kita gunakan untuk mengendalikan tingkat risiko financial yang dihadapi, yaitu :
{mxc}
1. Menghindari Risiko (Avoiding Risk)
Cara pengelolaan risiko yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali. Contoh : untuk
menghindari risiko jatuh sakit, maka seseorang akan menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang
sehat dan bergizi, berolah raga secara teratur dan tidak merokok serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
2. Mengendalikan Risiko (Controlling Risk)
Kita dapat berusaha mengendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah dan
mengurangi risiko tersebut. Contoh : untuk mengurangi risiko kecelakaan saat membawa kendaraan, maka seseorang
akan memastikan bahwa kondisi ban, rem, kopling dan mesin dalam keadaan baik, memakai pengaman, berhati-hati
dan mematuhi rambu lalu lintas.
3. Menerima Risiko (Accepting Risk)
Secara sederhana menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab financial atas risiko yang terjadi
tersebut.
Contoh 1 : seseorang tidak mengasuransikan rumahnya terhadap risiko kebakaran, dan akan bersedia menanggung
kerugian jika terjadi risiko kebakaran terhadap rumahnya.
Contoh 2 : seseorang tidak mengasuransikan kendaraannya terhadap risiko kecelakaan, dan akan bersedia
menanggung kerugian jika terjadi risiko kecelakaan terhadap kendaraannya.
Contoh 3 : seseorang tidak mengasuransikan jiwa & raganya terhadap risiko kesehatan, dan akan bersedia
menanggung kerugian jika terjadi risiko kesehatan terhadap jiwa & raganya.
4. Mengalihkan Risiko (Transfering Risk)
Apabila seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab financial atas risiko tersebut ke pihak lain, yang umumnya atas dasar pemberian imbalan. Cara yang paling umum bagi seseorang, keluarga atau perusaaan untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi. Risiko kerugian financial tersebut dialihkan ke perusahaan asuransi, dan apabila terjadi sesuatu kerugian yang spesifik, perusahaan asuransi tersebut akan membayarkan sejumlah uang, asalkan perusahaan asuransi tersebut telah menerima sejumlah uang, yang disebut sebagai premi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar