Rabu, 06 Oktober 2010

Manajemen Risiko Finansial

Manajemen Risiko Finansial pada Oil Company

Sebagaimana pada perusahaan lainnya, maka perusahaan minyak perlu mengelola manajemen risiko dengan baik, apalagi jika perusahaan minyak tersebut sudah termasuk perusahaan besar dan mempunyai beberapa anak perusahaan yang tersebar di berbagai Negara. Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian dan monitoring suatu risiko yang sangat cepat perubahannya pada organisasi, dan kemudian perlu segera dilakukan pengukuran atas mitigasi risiko ini, untuk kepentingan stakeholders, dalam menyeimbangkan risk and reward.
Taksonomi dari Risiko Korporasi perusahaan minyak dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Risiko pada perusahaan minyak, secara garis besar dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Taksonomi risiko pada perusahaan minyak
Taksonomi risiko pada perusahaan minyak
Dari bagan di atas terlihat bahwa risiko perusahaan minyak antara lain terdiri dari: a) risiko proyek, b) risiko kredit (pada umumnya kepada subsidiary), c) risiko komoditas, d) risiko keuangan, e) risiko Negara (karena perusahaan minyak mempunyai beberapa anak perusahaan yang berada di berbagai Negara), f) risiko operasi. Sebagai seorang Financial Risk Management Group, harus bisa mengidentifikasi, memitigasi, dan mengukur pada bagian mana risiko yang kemungkinan akan lebih sering terjadi.
Mengapa diperlukan Manajemen Risiko?
Kegunaan Manajemen Risiko
Kegunaan Manajemen Risiko
Dari tabel di atas, terdapat beberapa cara bagaimana melakukan manajemen risiko pada suatu perusahaan.
Peranan dan tanggung jawab
Untuk mengelola manajemen risiko diperlukan tiga pertahanan, yaitu:
  1. Pertahanan pertama : 1st line of defence
  2. Pertahanan kedua : 2nd line of defence
  3. Pertahanan ketiga : 3 nd line of defence.
Ketiga pertahanan tersebut dimaksudkan, apabila pertahanan pertama masih kurang berfungsi masih ada pertahanan ke dua, dan juga ketiga. Dengan demikian maka perusahaan dapat memitigasi risiko sejak awal.
Sebagai gambaran, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Line of Defence
Line of Defence
Dari tabel di atas terlihat bahwa manager yang merupakan risk taking unit, bertanggung jawab pada operasional sehari-hari. Pada umumnya perusahaan telah membuat prosedur standard, lengkap dengan built in control agar implementasinya dapat dilakukan sesuai kebijakan. Sebagai pertahanan kedua, perusahaan membuat limit dan toleransi risiko yang dapat diterima. Pembuat kebijakan terpisah dengan manager operasional, sehingga terdapat independensi dalam membuat kebijakan, yang telah memasukkan unsur manajemen risiko. Sebagai pertahanan terakhir, perusahaan mempunyai internal audit, yang akan memantau apakah implementasi yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.
Untuk mendefinikan peran tersebut, dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Functions dan Business Needs
Functions dan Business Needs
Dari tabel di atas terlihat apa tugas dari masing-masing fungsi, serta apa yang diperlukan oleh masing-masing unit bisnis. Pembagian peran dan tanggung jawab ini sangat penting, dan harus dipahami agar tak terjadi risiko yang tak diperhitungkan sebelumnya.
Dari uraian di atas terlihat betapa kompleknya manajemen risiko di suatu perusahaan minyak, sehingga diperlukan seorang yang memahami benar, bagaimana mengidentifikasi, mengukur, memonitor, agar risiko bisa diminimalisir.

Sumber : http://edratna.wordpress.com/2008/08/15/manajemen-risiko-finansial-pada-oil-company/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar